“Kegigihanmu dalam mencari apa yang telah dijamin untukmu dan kekuranganmu dalam melaksanakan apa yang diminta darimu menjadi bukti butanya mata hatimu
– Ibnu Atha’illah al-Iskandari, dalam Kitab Al-Hikam
Bukankah sering kita melakukan hal ini, sementara kita tak menyadari. Padahal panggilanNya selalu datang pada kisaran waktu yang sama. Sejak engkau kecil dahulu, hingga saat ini, azan berkumandang dalam deviasi waktu yang tak jauh berbeda. Namun mengapa ia seringkali justru terkalahkan oleh keegoisanmu kepada hal-hal duniawi. Ia kalah oleh pertemuan, rapat, yang bahkan kau sendiri mampu me-reschedule-nya.
Kau begitu gigih dalam memperjuangkan urusanmu. Kau siapkan presentasi terbaikmu, kau berlatih, kau memukau di depan customer-mu. Kau pun juga siapkan pakaian terbaik, parfum paling wangi, serta sepatumu tak kalah mengkilat. Sementara Dia tak pernah meminta banyak hal. Dia hanya memanggil sejenak, bahkan mungkin tak sampai setengah jam telah cukup untuk menyeleseikannya. Tapi kau seolah terlalu sibuk, serta beranggapan masih ada waktu nanti.
Maka jangan salahkan Tuhanmu. Andai kata hasil kegigihanmu tak berpihak sedikitpun kepadamu. Karena kau hanya memberikan sisa waktumu yang begitu sedikit untukNya. Maka Dia pun berhak membalasmu dengan memberikan sisa-sisa rezeki yang ada.
Kegigihanmu tentu tak salah. Yang salah adalah kekuranganmu dalam melaksanakan apa yang diminta darimu. Padahal Dia tak pernah menuntut banyak kepadamu, sebanyak pekerjaan yang sering kau agung-agungkan. Ia hanya meminta waktumu sejenak, setidaknya 5x dalam sehari agar diingat.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
– QS. Adz-Dzariyat : 56
Maka jadilah gigih tanpa melupakan Dzat yang memberimu kekuatan untuk gigih. Percayalah, bahwa tanpaNya, kamu tak akan bisa apa-apa. Bahkan segala ibadahmu barangkali tak seberapa dengan apa yang telah Ia berikan padamu. Menjadilah gigih secukupnya, sebab tetap saja Dia-lah yang menetukan segala nasibmu, dan Dia pula yang telah menjamin apa-apa yang kau cari dengan kegigihanmu,
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
(QS. Al-Ankabut : 60)
Jika makhluk-makhluk tak berdaya yang kegigihannya mungkin tak sebanding dengan yang kau lakukan saja dijamin olehNya, lalu mengapa kau masih ada rasa khawatir?
Setelah Tafakkur Malam Jum’at
Jakarta, 6 April 2018
Mushonnifun Faiz Sugihartanto